Kamis, 29 Maret 2012

Industri Rumah Tangga

ABSTRAK
Industri adalah usaha pengolahan bahan mentah menjadi bahan jadi untuk mendapatkan keuntungan. Industry dalam mata pencaharian menggunakan keterampilan, ketekunan kerja dan penggunaan alat pengolahan hasil bumi. Salah satu jenis industry yang berdasarkan tenaga kerja adalah industry rumah tangga yang biasanya dari keluarga secara turun temurun yang terdiri dari satu sampai empat tenaga kerja. Contoh industry rumah tangga adalah industry pembuatan tahu tempe yang menggunakan bahan baku kedelai. Dalam membuat tahu tempe kedelai yang digunakan harus memenuhi syarat mutu yang berkualitas salah satunya adalah bebas dari serangan hama dan penyakit. Saat ini sebagian besar kedelai yang digunakan adalah hasil impor.
Impor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu Negara ke Negara lain secara legal. Impor biasanya dilakukan karena kurangnya bahan baku yang dibutuhkan dari Negara penerima, kurangnya lahan untuk mengolah bahan baku tersebut, dan karena ketidak tentuan cuacanya saat ini. Tapi banyak pengusaha yang lebih memilih kedelai local dibandingkan dengan kedelai impor karena kedelai local punya aroma yang kuat bagus dan sedap, harganya lebih murah, tidak mudah basi, warnanya lebih cerah, rasanya sedap dan gurih serta tidak rusak bila diiris dibandingkan dengan kedelai impor.
Secara ekonomi dampak dari impor itu sendiri adalah adanya pengeluaran devisa yang cukup besar, menyebabkan petani negri sulit untuk bersaing, dan kebijakan impor pun dijadikan ajang untuk memperoleh keuntunga bagi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Nama Kelompok:
Diah Budiasih                        22211010
Dwi Indah Nurvitriani            22211241
Febiola Victorya N               22211765
Linda Prabandari                  24211108
                                    Wahyu Febrianto                  27211323

Senin, 26 Maret 2012

Sistem Perekonomian Indonesia



Sistem perekonomian
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrem tersebut.
Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana (planned economies) memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar (market economic), pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui
penawaran dan permintaan.

Perekonomian terencana
Ada dua bentuk utama perekonomian terencana, yaitu komunisme dan sosialisme. Sebagai wujud pemikiran Karl Marx, komunisme adalah sistem yang mengharuskan pemerintah memiliki dan menggunakan seluruh faktor produksi. Namun, lanjutnya, kepemilikan pemerintah atas faktor-faktor produksi tersebut hanyalah sementara; Ketika perekonomian masyarakat dianggap telah matang, pemerintah harus memberikan hak atas faktor-faktor produksi itu kepada para buruh. Uni Soviet dan banyak negara Eropa Timur lainnya menggunakan sistem ekonomi ini hingga akhir abad ke-20. Namun saat ini, hanya Kuba, Korea Utara, Vietnam, dan RRC yang menggunakan sistem ini. Negara-negara itu pun tidak sepenuhnya mengatur faktor produksi. China, misalnya, mulai melonggarkan peraturan dan memperbolehkan perusahaan swasta mengontrol faktor produksinya sendiri.


Perekonomian pasar
Perekonomian pasar bergantung pada kapitalisme dan liberalisme untuk menciptakan sebuah lingkungan di mana produsen dan konsumen bebas menjual dan membeli barang yang mereka inginkan (dalam batas-batas tertentu). Sebagai akibatnya, barang yang diproduksi dan harga yang berlaku ditentukan oleh mekanisme penawaran-permintaan.

Perekonomian terencana
Ada dua bentuk utama perekonomian terencana, yaitu komunisme dan sosialisme. Sebagai wujud pemikiran Karl Marx, komunisme adalah sistem yang mengharuskan pemerintah memiliki dan menggunakan seluruh faktor produksi. Namun, lanjutnya, kepemilikan pemerintah atas faktor-faktor produksi tersebut hanyalah sementara; Ketika perekonomian masyarakat dianggap telah matang, pemerintah harus memberikan hak atas faktor-faktor produksi itu kepada para buruh. Uni Soviet dan banyak negara Eropa Timur lainnya menggunakan sistem ekonomi ini hingga akhir abad ke-20. Namun saat ini, hanya Kuba, Korea Utara, Vietnam, dan RRC yang menggunakan sistem ini. Negara-negara itu pun tidak sepenuhnya mengatur faktor produksi. China, misalnya, mulai melonggarkan peraturan dan memperbolehkan perusahaan swasta mengontrol faktor produksinya sendiri.



Perekonomian pasar campuran
Perekonomian pasar campuran atau mixed market economies adalah gabungan antara sistem perekonomian pasar dan terencana. Menurut Griffin, tidak ada satu negara pun di dunia ini yang benar-benar melaksanakan perekonomian pasar atau pun terencana, bahkan negara seperti Amerika Serikat. Meskipun dikenal sangat bebas, pemerintah Amerika Serikat tetap mengeluarkan beberapa peraturan yang membatasi kegiatan ekonomi. Misalnya larangan untuk menjual barang-barang tertentu untuk anak di bawah umur, pengontrolan iklan (advertising), dan lain-lain. Begitu pula dengan negara-negara perekonomian terencana. Saat ini, banyak negara-negara Blok Timur yang telah melakukan privatisasi




Perkembangan teknologi sangat besar pengaruhnya dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara, bahkan teknologi pula yang dijadikan indikator kemajuan suatu negara. Contohnya, negara Jepang, Amerika Serikat, Inggris dan negara Eropa lainnya, perkembangan teknologi luar biasa pesatnya yang seirama dengan pertumbuhan ekonominya.
Perkembangan ekonomi menjadi lebih cepat apabila didukung oleh faktor kemajuan teknologi. Teknologi merupakan langkah lanjut dari peranan barang-barang, modal untuk perkembangan ekonomi. Makin canggih teknologi makin tinggi efisiensi pertumbuhan ekonomi. Kemajuan teknologi mendorong perkembangan ekonomi yang banyak terjadi di beberapa negara. Sebab dengan kemajuan teknologi berarti:

2.      Menimbulkan penemuan-penemuan produk baru yang belum pernah diproduksi sebelumnya.
3.      Mempertinggi kualitas barang yang diproduksi.
Tetapi kemajuan teknologi tidak hanya memberikan dampak-dampak positif pada sistem ekonomi, dampak negatifnya juga akan muncul bersamaan dengan perkembangan ekonomi. Hal ini menjurus ke pemborosan sumber daya alam, meningkatnya kriminalitas dan timbulnya berbagai masalah akibat semakin makmur dan sejahteranya ekonomi dari suatu masyarakat dan negara.