TUGAS SOFTSKILL 1 (MATA KULIAH
AKUNTANSI INTERNASIONAL)
Perkembangan Akuntansi Internasional
1.1 Pengertian
Akuntansi
Supriyono menjelaskan bahwa pengertian akuntansi keuangan adalah proses
pencatatan dan penggolongan, peringkasan, dan penyajian, dari transaksi
keuangan suatu badan usaha dengan cara yang sistematis, serta penafsiran
terhadap hasilnya dari laporan-laporan yang disajikan oleh akuntansi. Tujuan
akuntansi keuanganadalah sebagai alat pembantu untuk menjalankan fungsi, alat
komunikasi dan pertanggungjawaban dari manajemen kepada berbagai pihak yang
menggunakan laporan keuangan, sesuai kepentingan masing-masing pemakai.
Akuntansi
memiliki peranan penting dalam masyarakat. Tujuan dari akuntansi adalah
menyediakan informasi yang dapat digunakan oleh pengambil keputusan untuk
membuat keputusan ekonomi. Dalam dunia usaha akuntansi merupakan suatu alat
informasi dimana akuntansi memberikan informasi yang akurat untuk pengambilan
keputusan akuntansi demikian penting dalam kehidupan bisnis dan keuangan, menunjukkan
bahwa akuntansi dalam masyarakat bisnis/internasional melakukan fungsi jasa.
Akuntansi harus tanggap terhadap kebutuhan masyarakat yang terus berubah dan
harus mencerminkan kondisi budaya, ekonomi, hukum, sosial dan politik dari dari
masyarakat tempat dia beroperasi.
Sejarah
akuntansi dan akuntan, memperlihatkan perubahan yang terus menerus, suatu
proses yang tampaknya dilalui akuntansi secara konsisten. Pada suatu waktu,
akuntansi lebih mirip sistem pencatatan bagi jasa-jasa perbankan tertentu dan
bagi rencana pengumpulan pajak. Kemudian muncul pembukuan double entry untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan usaha perdagangan. Industrialisasi dan pembagian
tenaga kerja memungkinkan dibuatnya analisa perilaku biaya dan adanya akuntansi
manajerial. Munculnya perusahaan modern merangsang pelaporan keuangan dan
auditing periodik. Akuntansi menyediakan informasi bagi pasar modal-pasar modal
besar, baik domestik maupun internasional. Akuntansi telah meluas kedalam area
konsultasi manajemen dan melibatkan lebih besar porsi teknologi informasi dalam
sistem dan prosedurnya.
Praktek dan standar akuntansi, adalah akibat interaksi kompleks, yaitu:
a. Faktor
institusional
b. Faktor
lingkungan
1.2 Perkembangan Akuntansi
Standard dan
praktik akuntansi di setiap Negara merupakan hasil dari interaksi yang kompleks
diantara factor ekonomi, sejarah, kelembagaan, dan budaya. Dapat diduga akan
terjadinya perbedaan antarnegara. faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
akuntansi nasional juga membantu menjelaskan perbedaan akuntansi antar-bangsa.
delapan
faktor berikut ini memiliki pengaruh yang signifikan dalam perkembangan
akuntansi. Tujuh faktor pertama berupa ekonomi, sejarah, sosial, dan/atau
kelembagaan dan merupakan faktor yang sering disebutkan oleh para penulis akuntansi. Akhir-akhir ini,
hubungan antara budaya (faktor kedelapan berikut ini) dan perkembangan
akuntansi mulai digali lebih lanjut.
1.
Sumber pendanaan
Di Negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat,
akuntansi memiliki focus atas seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan
(profitabilitas), dan dirancang untuk membantu investor menganalisis arus kas
masa depan dan resiko terkait.
2.
Sistem Hukum
hukum menentukan bagaimana individu dan lembaga
berinteraksi
3.
Perpajakan
Di kebanyakan Negara, peraturan pajak secara efektif
menentukan standar akuntansi karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan
beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya dalam keperluan pajak. Dengan kata
lain, pajak keuangan dan pajak akuntansi adalah sama.
4.
Ikatan Politik
dan Ekonomi
Ide dan teknologi akuntansi dialihkan melalui
penaklukan, perdagangan, dan kekuatan sejenis.
5.
Inflasi
Inflasi mengaburkan biaya historis melalui penurunan
berlebihan terhadap nilai-nilai aset dan beban-beban terkait, sementara disisi
lain melakukan peningkatan berlebihan terhadap pendapatan. Negara-negara dengan
inflasi tinggi sering kali menuntut perusahaan-perusahaan melakukan berbagai
perubahan harga kedalam perhitungan keuangan mereka.
6.
Tingkat Perkembangan Ekonomi
Faktor ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang
dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama.
Jenis transaksi menentukan maslaah akuntansi yang dihadapi. Saat ini, banyak
perekonomian industry berubah menjadi perekonomian jasa.
7.
Tingkat Pendidikan
Standar dan praktik akuntansi yang sangat rumit (sophisticated) akan menjadi tidak
berguna jika disalahartikan dan disalahgunakan.
8.
Budaya
Di sini budaya berarti nilai-nilai dan perilaku yang
dibagi oleh suatu masyarakat. Variabel budaya mendasari pengaturan kelembagaan
di suatu Negara (seperti sistem hukum). Hofstede mendasari empat dimensi budaya
nasional (nilai sosial) :
(1) individualisme,
(2) jarak
kekuasaan,
(3)
penghindaran ketidakpastian, dan
(4) maskulinitas.
Secara
singkat, Individualisme (versus kolektivisme) merupakan kecenderungan
terhadap suatu tatanan sosial yang tersusun longgar dibandingkan terhadap
tatanan yang tersusun ketat dan saling
tergantung (saya versus kita). Jarak
kekuasaan adalah sejauh mana hierarki dan pembagian kekuasaan dalam suatu
lembaga dan organisasi secara tidak adil dapat diterima. Penghindaran ketidakpastian adalah sejauh mana masyarakat tidak
merasa nyaman dengan ambiguitas dan suatu masa depan yang tidak pasti. Maskulinitas (versus feminitas) adalah sejauh mana peran
gender dibedakan serta kinerja dan pencapaian yang dapat dilihat (nilai-nilai
maskulin yang tradisional) ditekankan daripada hubungan dan perhatian
(nilai-nilai feminim yang tradisional).
1.3 Pengertian Akuntansi Internasional
Pengertian Akuntansi Internasional menurut Iqbal,
Melcher dan Elmallah (1997:18). Mendefinisikan akuntansi internasional sebagai
akuntansi untuk transaksi antar negara, pembandingan prinsip-prinsip akuntansi
di negara-negara yang berlainan dan harmonisasi standar akuntansi di seluruh
dunia. Suatu perusahaan mulai terlibat dengan akuntansi internasional adalah
pada saat mendapatkan kesempatan melakukan transaksi ekspor atau impor.Sampai
sekarang ini, negara barat masih gencar mempromosikan perlunya harmonisasi
standar akuntansi internasional. Tujuan utama upaya tersebut adalah untuk
meningkatkan daya banding (comparability) laporan keuangan terutama bagi
perusahaan multinasional yang beroperasi di berbagai belahan dunia. Tidak
mengherankan jika pihak barat membentuk suatu badan yang dinamakan
International Accounting Standard Committee (IASC), yang sekarang berubah
namanya menjadi International Accounting Standard Board (IASB). Badan ini
bertugas menghasilkan standar akuntansi internasional (international Financial
Reporting Standards – IFRS).
Meskipun keanggotaan badan tersebut melibatkan negara
negara berkembang, negara barat/kapitalis seperti Amerika, Inggris, Kanada dan
Australia tetap mendominasi konsep akuntansi dan standar akuntansi yang
dihasilkan. Akibatnya, standar akuntansi tersebut umumnya didasari pada konsep
ekonomi kapitalis yang kemungkinan bertentangan dengan kondisi sosial, ekonomi
dan budaya negara berkembang dan khususnya ada yang bertentangan dengan
nilai-nilai Islam.
1.4 NEGARA YANG DOMINAN DALAM PERKEMBANGAN PRAKTEK AKUNTANSI
Beberapa negara
yang dominan terhadap perkembangan akuntansi antara lain:
a.
Prancis
b.
Jepang
c.
Amerika Serikat
Dalam
perkembangannya negara Prancis dan Jepang masih kurang dominan ketimbang Amerika
Serikat. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan akuntansi Jepang yang dalam
perkembangannya saat ini didasarkan pada IFRS yang ada.
Akuntansi
Internasional adalah dimensi internasional dalam akuntansi sebagai pengguna
(users), hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan akuntansi dari prespektif
internasional (global) serta aturan-aturan dan standar akuntansi pada beberapa
negara.
Didalam
perkembangannya akuntansi internasional mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap beberapa Negara:
a. Sumber
pendanaan
Amerika serikat dan Inggris memiliki
pasar ekuitas yang kuat, memiliki focus atas seberapa baik manajemen
menjalankan perusahaan (profitabilitas) dan dirancang untuk membantu investor
untuk menganalisis kas masa depan dan resiko, sedangkan system berbasis kredit
memiliki focus atas perlindungann kreditor melalui pengukuran akuntansi yang
konservatif. Sebagai contoh Jepang dan swiss yang
mengungkapkan pengungkapan public secara luas dianggap tidak perlu karena
lembaga keuangan mempunyai akses yang sangat luas untuk mendapatkan informasi
yang diinginkan.
b. Perpajakan
Jerman dan swedia menentukan
peraturan pajak secara efektif dengan menentukan standar akuntansi karena
perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun yang diklaim pajak. Belanda menentukan laba kena pajak didasarkan pada
laba akuntansi keuangan
c. Ikatan politik dan Ekonomi
Berawal di tali dan menyebar di
negara eropa bersama dengan gagasan pembaruan. Inggris mengekspor akuntan dan
konsep akuntansi di wilayah kekuasaan. Amerika memaksa rezim pengatur akuntansi
bergaya As di jepang dan banyak Negara yang mengunakan system akuntansi yang
dikembangkan di tempat lain entah dipaksakan atau karena pilihan sendiri.
d. Inflansi
Inflansi mempengaruhi kencenderungan
suatu Negara menerapakan perubahan harga terhadap akun akun perusahaan .
Israel, meksiko, dan beberapa Negara di amerika selatan mengunakan akuntansi
tingkat harga umum karena berpengalaman dengan hyperinflansi.
1.5 Sejarah
dan Perkembangan Akuntansi Internasional
Perkembangan Akuntansi terlihat dari
sisi Sistem Pembukuan Berpasangan. Pada awalnya pencatatan akuntansi dalam
bidang perdagangan dilakukan dengan cara yang sangat sederhana, yaitu dicatat
pada batu, kulit kayu, dan lain-lainnya. Catatan yang tertua yang berhasil
ditemukan dan sampai saat iini masih tersimpan yaitu berasal daru Babilonia
pada 3600 sebelum masehi, lalu ada juga diMesir dan Yunani Kuno.
Dalam hal itu pencatatan yang
dilakukan saat itu secara sistematis, maka dari itu sering terjadi pencatatan
yang tidak lengkap. Untuk itu Italia mulai mengembangkannya setelah mengenal
angka-angka desimal arab sehingga dunia usaha pada masa itu semakin berkembang.
Pencatatan itu belum dilakukan secara sistematis dan sering tidak lengkap.
Pencatatan yang lebih lengkap dikembangkan di Italia setelah dikenal angka-
angka desimal arab dan semakin berkembangnya dunia usaha pada waktu itu.
Perkembangan akuntansi terjadi bersamaan
dengan ditemukannya sistem pembukuan berpasangan (double entry system) oleh
pedagang- pedagang Venesia yang merupakan kota dagang yang terkenal di Italia
pada masa itu. Dengan dikenalnya sistem pembukuan berpasangan tersebut, pada
tahun 1494 telah diterbitkan sebuah buku tentang pelajaran penbukuan
berpasangan yang ditulis oleh seorang pemuka agama dan ahli matematika bernama
Luca Paciolo dengan judul Summa de Arithmatica, Geometrica, Proportioni et
Proportionalita yang berisi tentang palajaran ilmu pasti. Namun, di dalam buku
itu terdapat beberapa bagian yang berisi palajaran pembukuan untuk para
pengusaha. Bagian yang berisi pelajaran pembukuan itu berjudul Tractatus de
Computis et Scriptorio.
Buku tersebut kemudian tersebar di
Eropa Barat dan selanjutnya dikembangkan oleh para pengarang berikutnya. Sistem
pembukuan berpasangan tersebut selanjutnya berkembang dengan sistemyang
menyebut asal negaranya, misalnya sistem Belanda, sistem Inggris, dan sistem
Amerika Serikat. Sistem Belanda atau tata buku disebut juga sistem Kontinental.
Sistem Inggris dan Amerika Serikat disebut Sistem Anglo- Saxon2. Perkembangan
Akuntansi dari Sistem Kontinental ke Anglo- Saxon Pada abad pertengahan, pusat
perdagangan pindah dari Venesia ke Eropa Barat. Eropa Barat, terutama Inggris
menjadi pusat perdagangan pada masa revolusi industri. Pada waktu itu pula
akuntansi mulai berkembang dengan pesat.
Pada akhir abad ke-19, sistem
pembukuan berpasangan berkembang di Amerika Serikat yang disebut accounting
(akuntansi). Sejalan dengan perkembangan teknologi di negara itu, sekitar
pertengahan abad ke-20 telah dipergunakan komputer untuk pengolahan data
akuntansi sehingga praktik pembukuan berpasangan dapat diselesaikan dengan
lebih baik dan efisien. Pada Zaman penjajahan Belanda, perusahaan- perusahaan
di Indonesia menggunakan tata buku. Akuntansi tidak sama dengan tata buku
walaupun asalnya sama-sama dari pembukuan berpasangan. Akuntansi sangat luas
ruang lingkupnya, diantaranya teknik pembukuan. Setelah tahun 1960, akuntansi
cara Amerika (Anglo- Saxon) mulai diperkenalkan di Indonesia. Jadi, sistem
pembukuan yang dipakai di Indonesia berubah dari sistem Eropa (Kontinental) ke
sistem Amerika (Anglo- Saxon).
Sejarah singkat perkembangan yang
terjadi pada Akuntansi Internasional, seperti tertera pada dibawah ini :
·
Italia (abad ke-14 dan 15) digunakan Sistem Double
Entry bookkeeping.
Sistem pembukuan berpasangan (double entry
bookkeeping), dianggap awal penciptaan akuntansi. Akuntansi modern dimulai
sejak double entry accounting ditemukan dan digunakan didalam kegiatan bisnis
yaitu sistem pencatatan berganda (double entry bookkeeping) yang diperkenalkan
oleh Lucas Pacioli (th 1447).
Lucas Pacioli lahir di Italia tahun 1447, dia bukan
akuntan tetapi pendeta yang ahli matematika, dan pengajar pada beberapa
universitas terkemuka di Italia. Pacioli-lah orang yang pertama sekali
mempublikasikan prinsip-prinsip dasar double accounting system dalam bukunya
berjudul Summa the arithmetica geometria
proportioni et proportionalita di tahun 1494. Banyak ahli sejarah yang
berpendapat bahwa prinsip dasar double accounting system bukanlah ide murni
Pacioli namun dia hanya merangkum praktek akuntansi yang berlangsung pada saat
itu dan mempublikasikannya. Praktek bisnis dengan metode Venezia yang menjadi
acuan Pacioli menulis buku tersebut telah menjadi metode yang diadopsi tidak
hanya di Italia namun hampir disemua negara Eropa seperti Jerman, Belanda, dan
Inggris.
Pacioli memperkenalkan tiga catatan penting yang harus
dilakukan:
1. Buku
Memorandum, buku catatan mengenai seluruh informasi transaksi bisnis.
2.
Jurnal, dimana transaksi yang informasinya telah
disimpan dalam buku memorandum kemudian dicatat dalam jurnal.
3.
Buku Besar, adalah suatu buku yang merangkum jurnal
diatas. Buku besar merupakan centre of the accounting system
Perkembangan sistem akuntansi ini
didorong oleh pertumbuhan perdagangan internasional di Italia Utara selama masa
akhir abad pertengahan dan keinginan pemerintah untuk menemukan cara dalam
mengenakan pajak terhadap transaksi komersial.
·
Dari Pembukuan ala italia, beralih ke Jerman membantu
para pedagang zaman Fugger dan Kelompok Hanseatik.
·
Filsuf bisnis belanda mempertajam cara menghitung
pendapatan.
·
Aparat pemerintah Perancis menemukan keuntungan dan
diterapkan dalam perencanaan dan akuntabilitas pemerintah.
·
Sitem Double Entry bookkeeping mempengaruhi
kepentingan bisnis negara Inggris dan koloninya.
·
Tahun 1850 di Skotlandia terbentuk suatu komunitas
profesi akuntan publik.
·
Tahun 1870 di Inggris juga lahir suatu komunitas
profesi akuntan publik.
·
Dari Inggris praktek akuntansi menyebar ke seluruh
Amerika Utara dan wilayah persemakmuran Inggris yang ada pada waktu itu.
·
Sistem akuntansi Belanda masuk ke Indonesia.
·
Sistem akuntansi Perancis menemukan tempatnya di
Polinesia dan Afrika
·
Sistem akuntansi Jerman berpengaruh di Jepang, Swedia,
dan Rusia.
·
Abad ke-20 Akuntansi tumbuh di Amerika Serikat dan
menjadi suatu disiplin ilmu di Universitas.
·
Setelah Perang Dunia II, sistem akuntansi semakin
pesat tumbuh di dunia barat, terutama Jerman dan Jepang.
1.6 Perkembangan Akuntansi
Internasional
Akuntansi sebagai suatu seni yang
mendasarkan pada logika matematik sekarang dikenal sebagai “pembukuan
berpasangan” (double-entry bookkeeping) sudah dipahami di Italia sejak
tahun 1495 pada saat Luca Pacioli (1445 - 1517), yang juga dikenal sebagai
Friar (Romo) Luca dal Borgo, mempublikasikan bukunya yang berjudul “Summa de
Arithmatica Geomaria, Proportioni et Proportionalita” di Venice, Italia.
Buku berbahasa Inggris pertama diketahui dipublikasikan di London oleh John
Gouge atau Gough pada tahun 1543.
Pendapat mayoritas ilmuwan menyebutkan
bahwa sistem pencatatan sederhana telah ada kurang lebih tahun 3000 SM. Pada
waktu tersebut sudah terbentuk peradaban tua yaitu peradapan Kaldea-Babilonia,
Asiria, dan Samaria yang dikenal sebagai pembentuk sistem pemerintahan pertama
di dunia, pembentuk sistem bahasa tulisan tertua, dan pembuat catatan tertua.
Terdapat juga peradapan Mesir yang terkenal dengan sistem perputaran mesin
keuangan dan departemen. Peradaban lain yaitu Cina, dengan akuntansi
pemerintahan yang memainkan peran kunci dalam dinasti Chao (1122 – 256 SM).
Kemudian peradapan Yunani dengan manajer estat Appoloniusnya yang bernama Zenon
yang memperkenalkan sistem akuntansi pertanggungjawaban yang luas pada tahun
256 SM. Peradaban Roma juga turut andil dalam pengembangan sistem pembukuan
yang ditunjukkan dengan hukum yang menentukan bahwa pembayar pajak harus
membuat laporan posisi keuangan dan hak warga negara tergantung pada tingkat
kekayaan.
Tidak mungkin dilupakan adalah peran
dari bangsa Arab atas sumbangan yang sangat berharga, yaitu sistem numerik yang
jauh lebih sederhana dari pada sistem numerik romawi. Tak bisa terbayangkan
apabila sistem akuntansi yang telah mencapai transaksi trilyunan masih
menggunakan sistem angka romawi. Apabila ditelusuri lagi, sistem penemuan
akuntansi (double entry) pertama adalah para pedagang. Para pedagang
inilah yang dengan cepat menyebarkan sistem akuntansi. Tak ada yang bisa
menyangkal sebuah kebenaran bahwa bangsa Arab adalah bangsa pedagang ulung dan
nabi Muhammad sendiri sejak masih remaja ikut melakukan perjalanan perniagaan.
Peradaban Mesir juga merupakan pemegang
kendali perdagangan dunia pada masanya. Sebuah peradaban dengan perdagangn yang
diterima dunia tidak mungkin tidak mempunyai sistem perakuntasian yang memadai.
Kehadiran pembukuan pada berbagai
peradapan tersebut di atas masing-masing telah memenuhi prasyarat tujuh
prakondisi yang dikemukakan oleh C. Littleton. Tujuh prasyarat tersebut adalah:
Seni menulis, Aritmatika, Kekayaan individu, Uang sebagai perantara dalam
perekonomian, Transaksi kredit, Perniagaan dan Modal.
Sebenarnya buku pertama tentang
pembukuan berpasangan muncul pada tahun 1340 oleh Massari dari Genoa. Pembukuan
berpasangan ini mendahului Pacioli kurang lebih 200 tahun. Bahkan Raymond de
Rover menggambarkan perkembangan awal akuntansi di Italia yaitu pada pencapaian
pedagang-pedagang Italia kira-kira antara 1250-1400 dengan pembukuan
berpasangan. Di Itali juga disebutkan bahwa penggunaan akuntansi sebagai
pengendalian manajemen sejak 1400. Perkembangan akuntansi saat itu juga telah
mengenalkan cost, accrual dan deferred. Bentuk-bentuk dasar
akuntansi berpasangan yang belum sempurna telah ada dalam peradaban Inca kuno
dalam tahun 1577. Adanya fakta-fakta tersebut mengukuhkan bahwa peradapan-peradaban
kuno telah mengawali pembukuan jauh sebelum buku Luca Pacioli terbit.
Pacioli bukanlah orang yang menemukan
pembukuan berpasangan, tetapi menuliskan dan menggambarkan praktik yang sudah
ada. Dia menyebutkan bahwa tujuan pembukuan adalah untuk memberikan informasi
yang tepat waktu kepada pedagang tentang harta dan kewajibannya. Dia
mengatakan, “Semua pencatatan harus dilakukan secara secara berpasangan, yaitu
bahwa, jika Anda membuat seseorang sebagai kreditor, Anda juga harus membuat
orang lain sebagai debitor”. Sebuah transaksi tidak hanya berpengaruh pada
suatu rekening tetapi juga akan berpengaruh terhadap rekening yang lain. Tiga
buku yang digunakan yaitu: memorandum, jurnal dan buku besar. Pacioli juga
menyarankan untuk membuat catatan diskriptif yang tidak hanya menyebutkan nama
pembeli dan penjual, ukuran, berat dan harga barang tetapi juga menyebutkan
syarat pembayaran secara kas atau tangguh (kredit). Disebutkan juga mata uang
serta nilai konversinya. Di saat yang sama dikarenakan waktu kongsi pendek,
Pacioli juga menuliskan penghitungan profit yang periodik dan penutupan buku.
Berikut nasihat yang diberikan: ”Adalah baik untuk menutup buku setiap tahun,
khususnya jika Anda dalam kerjasama dengan orang lain. Akuntansi membuat
persahabatan berlangsung lama”.
Secara umum buku Pacioli tersebut adalah
sumbangan besar bagi sejarah dan perkembangan akuntansi. Walaupun beberapa
literatur menyebutkan bahwa sebenarnya Pacioli bukanlah orang pertama yang
menulis tentang akuntansi dan pembukuan berpasangannya. Pacioli sendiri
mengakui bahwa metode pencatatan pembukuan telah digunakan ratusan tahun
sebelumnya.
Prof. Dr. Omar Abdulllah Zaid
menyebutkan bahwa sebelum munculnya buku Pacioli ada sebuah manuskrip yang
ditulis pada tahun 765 H/1363 M yang menyebutkan dan menegaskan penggunaaan
akuntansi dan pengembangannnya di negara muslim. Manuskrip ini ditulis oleh
penulis muslim, Abdullahh bin Muhammad bin Kayak Al Mazindarani yang diberi
judul ”Risalah Falakiyah Kitab As Siyaqat”. Tulisan ini disimpan di
perpustakaan Sulaiman Al Qanuni di Istambul Turki. Di bagian manuskrip dengan
nomor 2756 memuat akuntansi di negara Islam.
Tulisan-tulisan tentang pembukuan berpasangan
tidak terlepas dari perkembangan ilmu aritmatika dan penemuan angka nol.
Aritmatika yang mengembangkan persamaan Aljabar/Algebra yang merupakan hasil
ijtihad Aljabr, pemikir muslim pada masa kekhalifahan Abbasiyah. Demikian juga
penemuan angka nol juga oleh cendekiawan muslim, Al khawarizmi yang dikenal
Algoritma. Buku Pacioli sendiri sebenarnya bukanlah buku yang secara khusus
membahas pembukuan berpasangan, namun lebih kepada pembahasan Aritmatika dan
ilmu matematika yang lain. Padahal jauh sebelumnya penulisan yang dilakukan
oleh Pacioli, Al Jabr dan Al Khawarizmi telah mendahului dengan
penemuan-penemuan yang kontribusinya sampai saat ini masih digunakan secara
luas.
Pada dinasti Abbasiyah
sekitar abad ke-9 peradaban Islam telah memegang kendali peradaban dunia, baik
dari segi perdagangan maupun ilmu pengetahuan. Jika ada klaim bahwa pembukuan
berpasangan pertama adalah di Itali, perlu adanya keraguan karena pada masa
sebelumnya diterbitkan buku Pacioli, perdagangan barat tidaklah menonjol bahkan
sebelumnya dunia barat mengalami Dark Ages.
Ruang lingkup dari Akuntansi
Internasional terdiri dari 2 aspek, yaitu :
1.
Akuntansi internasional membahas gambaran standard
akuntansi dan praktek akuntansi diberbagai negara di dunia serta membandingkan
standar dan praktek akuntansi tersebut pada masing-masing negara yang dibahas.
2.
Transaksi internasional membahas mengenai pelaporan keuangan,
penjabaran dan transaksi valas, sistem informasi, penganggaran, system
penilaian kerja, perpajakan dan audit internasional. Dalam aspek ini juga
termasuk pembahasan akuntansi manajemen untuk bisnis internasional. Jadi dapat
ditarik kesimpulan bahwa Akuntansi Internasional yaitu suatu standar sistem
informasi Akuntansi Internasional dalam pelaporan keuangan untuk
kegiatan-kegiatan bisnis yang melibatkan 2 atau lebih negara serta penerapan
praktek-praktek Akuntansi di berbagai negara.
SUMBER :
https://masyari91.wordpress.com/2012/03/16/sejarah-atau-perkembangan-akuntansi-internasional
http://shintaardilawati.blogspot.com/2014/06/sejarah-perkembangan-akuntansi.html