Hidup
di dunia itu belajar. Belajar dari hal yang terkecil, hingga yang
terbesar. Hidup di dunia itu ujian. Ujian dari yang paling ringan hingga
yang paling berat. Bagaimana dengan hasil rapotnya? Itu lain urusannya.
hehee. Rapot itu cuma Tuhan yang memegangnya. Nah, pengkoreksinya itu
yaa malaikat kita. Mereka mencatat apa-apa saja yang kita lakukan.
Dari bayi, kita sudah dituntut untuk belajar. Belajar mengenali
orang-orang sekitar. Belajar berjalan, berbicara, dll. Sampai kita
merasa cukup dewasa untuk mengetahui hidup kita pun, kita masih belajar.
Untuk apa? Belajar untuk mempersiapkan bekal nanti di akhirat. Ummm,
seperti menyusun sebuah puzzle-puzzle kehidupan.
Salah
ketika belajar itu wajar. Hanya ada dua hal yang tidak wajar dalam
belajar. Pertama, ketika kita merasa selalu benar dalam proses belajar.
Kedua, ketika kita salah, namun kita tidak berusaha untuk
memperbaikinya.
Experiences is teacher for ourself. Tentu saja, bagi orang-orang yang
mau mengambil hikmah dari masa lalunya. Pengalaman itu bukanlah apa-apa
yang kita lakukan di masa lalu. Pengalaman itu adalah ketika kita
melakukan kesalahan di masa lalu, kemudian kita mencari cara untuk
memperbaikinya, dengan tujuan, jangan sampai kita jatuh di lubang yang
sama.
Mungkin ketika anda teringat kesalahan-kesalahan yang pernah anda
lakukan di masa lalu, anda mendadak kesal, jengkel, dan teramat
menyesal. Bahkan, lebih buruknya, anda terjebak dalam trauma yang dapat
membelenggu semua mimpi, cita-cita, dan harapan. Padahal, di depan anda
banyak pintu kesempatan yang terbuka. Namun, kenapa anda masih saja
menatap pintu yang tertutup?
Saya juga sering merasakan hal seperti itu. Makannya, saya bisa menulis
blog ini. hehee. Sulit memang menerima hal-hal yang tidak mengasyikan
yang terjadi di masa lalu. Mungkin ada sebagaian orang yang lebih mudah
mengingat kejadian yang indah-indah, dibandingkan yang buruk-buruk. Tapi
semua itu ada positive dan negative-nya loh..
kalo
misalnya kita ingat yang indah-indah sama mantan pacar kita gimana?
Atau bahkan sama seorang teman yang udah kita anggap sahabat? Gawat
atuh. Nanti yang ada malah nggak bisa move on. Padahal, belum tentu dia
orang yang terbaik untuk kita saat ini. Terus kalo ingetnya yang
buruk-buruk? wah, itu bisa jadi penyesalan yang berujung kerugian untuk
kita. Yaiyalah... Gimana enggak rugi coba?!. Kita buang-buang waktu
berharga kita, menguras tenaga kita untuk marah, sedih, bahkan nangis.
Sedangkan orang yang kita 'gondokkin' itu belum tentu memikirkan kita.
Terus
kalo ingetnya yang indah-indah gimana? Harus yang baik-baik juga
tentunya. Indah tapi semu, itu percuma saja. Indah tapi baik, itu bisa
menjadi manfaat untuk kita.
Pernahkah
kita berpikir, bahwa posisi kita yang sekarang lebih baik dari yang
dulu-dulu? Tanyakanlah pada diri anda, apakah ada usaha yang anda
lakukan untuk memperbaiki diri? Adakah perubahan baik yang terjadi dalam
diri dan hidup kita, walau sekecil apapun? Anggaplah itu prestasi untuk
diri anda sendiri.
Nikmat
dari Tuhan aja semakin hari semakin banyak. PASTI ITU! Buktinya sampai
saat ini kita masih diberikannya hidup. Kita tumbuh. Enggak mungkin juga
kan kalian baca blog ini kalo kalian udah nggak nafas lagi? hehee.
Percayalah!
Bahwa segala ujian dan cobaan itu akan menaikkan level kita. Dan Tuhan
akan memberikan ganjaran yang sbetimpal kepada kita. Kesalahan-kesalahan
kita di masa lalu itu bukan untuk diratapi. Tapi untuk di doa'kan agar
Tuhan memberikan ampunan-Nya kepada kita, dan kita harus perbaiki itu.
Masa
lalu itu tinggalah debu. Jangan kacaukan hari ini. Karena banyak yang
harus kita lakukan di hari ini, yang tentu saja dapat memengaruhi masa
depan kita.