NAMA :
DIAH BUDIASIH
KELAS : 3EB05
NPM :
22211010
BAHASA INDONESIA 2 (SOFTSKILL)
(MENCARI KALIMAT ARGUMENTASI DAN
PENALARAN PADA ARTIKEL MENGENAI EKONOMI)
1.
Investasi RI di Asean Tembus USD70,8
M
DENPASAR – Nilai
investasi Indonesia di sejumlah negara di Asean mengalami peningkatan tajam
dari USD37,8 miliar pada periode 2009 naik hingga 100 persen menjadi USD70,8
miliar di periode 2010.
“Nilai investasi kita di wilayah Asean mengalami peningkatan
signifikan sebesar 100 persen yang sebagian besar di bidang industri,” ujar
Wakil Tetap Republik Indonesia untuk Asean, Gede Ngurah Swajaya, saat jumpa
pers di Denpasar, Kamis (13/10/2011).
Dia menambahkan sesuai tujuan pembentukan komunitas ASEAN
pada 2015 sebagai pusat industri yang kompetitif bagi negara-negara industri di
dunia seperti Jepang dan Jerman, maka ada beberapa prioritas yang akan
dilakukan.
Di antara prioritas utama Indonesia dalam Asean mencakup
percepatan implementasi tiga blue print atau cetak biru Komunitas Asean menuju
pembentukan Komunitas Asean 2015. Diharapkan hal itu bisa memperkuat peran
Asean dalam membentuk arsitektur regional di kawasan Asia Pasifik dan mendorong
terciptanya keseimbangan yang dinamis di kawasan Asean dan Global.
Keterangan :
- · PENALARAN : Nilai investasi Indonesia di sejumlah negara di Asean mengalami peningkatan tajam dari USD37,8 miliar pada periode 2009 naik hingga 100 persen menjadi USD70,8 miliar di periode 2010.
- · ARGUMENTASI : Dia menambahkan sesuai tujuan pembentukan komunitas ASEAN pada 2015 sebagai pusat industri yang kompetitif bagi negara-negara industri di dunia seperti Jepang dan Jerman, maka ada beberapa prioritas yang akan dilakukan.
2.
Penggunaan Dana Optimalisasi RAPBN 2012 Masih Buntu
Dalam rapat hari ini, masih ada beberapa poin
penting yang belum disepakati di antaranya Banggar meminta penggunaan dana
optimalisasi 2012, di mana salah satunya untuk pembangunan.“Penggunaan optimalisasi itu masih akan dibicarakan alokasinya. Dalam pembahasan tadi semua anggota menyampaikan aspirasi untuk memasukan alokasi dana Optimalisasi ke pembangunan. Nah dalam pembangunan itu masih ada selisih,” ungkap Menteri Keuangan Agus Martowardodjo ketika rapat bersama Banggar di Senayan, Jakarta, Kamis (13/10/2011).
Lebih lanjut Agus mengatakan, karena masih terganjalnya, menurut Agus pihaknya memberikan opsi kepada banggar dari dana optimalisasi tersebut Rp3,2 triliun akan digunakan untuk mengurangi devisit dan risiko fiskal. “Rp1,6 triliun untuk defisit anggaran, dan Rp1,6 untuk cadangan fiskal,” jelas Agus.
Namum keputusan ini sampai sekarang belum menemukan titik temu atau belum disetujui mayoritas anggota badan anggaran. Rapat pun akhirnya di-pending. (wdi)
Keterangan :
- · PENALARAN : Dalam rapat hari ini, masih ada beberapa poin penting yang belum disepakati di antaranya Banggar meminta penggunaan dana optimalisasi 2012, di mana salah satunya untuk pembangunan.
- · ARGUMENTASI : Lebih lanjut Agus mengatakan, karena masih terganjalnya, menurut Agus pihaknya memberikan opsi kepada banggar dari dana optimalisasi tersebut Rp3,2 triliun akan digunakan untuk mengurangi devisit dan risiko fiskal. “Rp1,6 triliun untuk defisit anggaran, dan Rp1,6 untuk cadangan fiskal,” jelas Agus.
3.
JAKARTA,
KOMPAS.com — Masyarakat diimbau
untuk tidak membeli bahan bakar minyak (BBM) secara berlebihan karena khawatir
akan adanya kenaikan harga BBM. Sebab, pemerintah sampai saat ini belum
berencana untuk menaikkan harga BBM bersubsidi.
Demikian
disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy Saleh dalam
jumpa pers di Gedung Kementerian ESDM, Rabu (9/3/2011) di Jakarta.
Terkait adanya
pembelian BBM yang berlebih di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum
(SPBU) di daerah tertentu, Menteri ESDM telah memanggil Dirjen Migas, Kepala
BPH Migas, dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) untuk merencanakan
langkah-Iangkah strategis menyikapi kondisi itu.
Darwin menegaskan,
pemerintah senantiasa berkomitmen untuk menyediakan bahan bakar yang diperlukan
masyarakat. ”Dalam situasi gejolak harga minyak dunia, kita bersama-sama harus
berupaya agar gangguan faktor eksternal terhadap penyediaan hingga pendistribusian
BBM tidak berdampak berlebihan,” ujarnya.
Untuk itu,
masyarakat diminta mendukung komitmen pemerintah dan peran PT Pertamina
(Persero) dengan menggunakan BBM secara bijaksana dan sesuai kebutuhan normal.
Masyarakat diminta tidak berspekulasi seputar beberapa opsi pengaturan BBM
bersubsidi, termasuk soal kemungkinan kenaikan harga BBM bersubsidi.
”Tidak ada
kenaikan harga bahan bakar sehingga masyarakat tidak perlu panik melakukan
pembelian BBM melebihi kebutuhannya,” ujarnya.
Dengan kenaikan
harga minyak mentah dunia saat ini mencapai 114 dollar AS per barrel,
masyarakat juga diimbau berhemat dalam penggunaan BBM.
Selain itu,
pemerintah daerah diharapkan bisa meningkatkan perannya dalam ikut mengawasi
pendistribusian BBM agar tepat sasaran dan tepat jumlah. Sebagaimana diketahui
, pada dasarnya setiap kuota BBM bersubsidi nasional didasarkan kuota setiap
daerah dan per harinya sehingga peran dan tanggung jawab pemerintah daerah
sangat diperlukan.
”Pemerintah
menugaskan kepada PT Pertamina untuk tetap memberikan pasokan sesuai kebutuhan
normalnya. Kepada pihak-pihak yang berwenang sesuai dengan tugasnya diminta
untuk ikut menjaga agar kecenderungan kuota berlebih seperti saat ini tidak
berkelanjutan,” kata Darwin.
Kepala Badan
Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Tubagus Haryono menjelaskan,
untuk wilayah-wilayah yang tersedia pertamax dan kuota premium sudah
terlampaui, masyarakat bisa beralih ke pertamax. ”Yang belum ada pertamax
diminta untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan melaporkan ke BPH Migas,” kata
dia menambahkan.
Sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/03/09/18555483/Masyarakat.Diimbau.Tidak.Menimbun.BBM
Keterangan :
- · Penalaran :
ü Masyarakat diimbau untuk tidak
membeli bahan bakar minyak (BBM) secara berlebihan karena khawatir akan adanya
kenaikan harga BBM. Sebab, pemerintah sampai saat ini belum berencana untuk
menaikkan harga BBM bersubsidi.
ü Selain itu, pemerintah daerah
diharapkan bisa meningkatkan perannya dalam ikut mengawasi pendistribusian BBM
agar tepat sasaran dan tepat jumlah
- · Argumentasi :
ü Dengan kenaikan harga minyak
mentah dunia saat ini mencapai 114 dollar AS per barrel, masyarakat juga
diimbau berhemat dalam penggunaan BBM.
ü Kepala Badan Pengatur Hilir
Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Tubagus Haryono menjelaskan, untuk
wilayah-wilayah yang tersedia pertamax dan kuota premium sudah terlampaui,
masyarakat bisa beralih ke pertamax
4.
BI:
Industri Keuangan Syariah RI Masuk Peringkat 4 Dunia
JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menyatakan kebanggaannya bahwa
industri keuangan syariah di Indonesia masuk peringkat keempat di dunia.“Alhamdulillah tahun ini kita berada di level keempat dunia yang selama ini kita tidak pernah masuk lima besar,” ucap Direktur Direktorat Perbankan Syariah BI Mulya Siregar dalam sambutannya di acara peresmian komoditas berjangka syariah, di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (13/10/2011).
Menurut Mulia, industri keuangan syariah Indonesia menduduki peringkat keempat dunia setelah Malaysia, Iran, dan Arab Saudi. Posisi Indonesia ini, lanjutnya, berada di atas negara-negara terkemuka dalam industri keuangan syariah seperti Uni Emirat Arab, Kuwait, Bahrain, dan Pakistan.
“Peringkat keempat tersebut berdasarkan hasil survei Islamic Finance Country Index dari Global Islamic Finance Report yang dikeluarkan oleh BMG Islamic, sebuah lembaga konsultan bisnis dan manajemen terkemuka yang berbasis di London,” lanjutnya.
Penilaian ini, lanjut Mulia, menggunakan ukuran-ukuran tertentu dengan bobot yang bervariasi, seperti jumlah lembaga keuangan syariah, kelengkapan infrastruktur, izin pengaturan syariah, volume industri, edukasi, dan budaya.
Di tempat yang sama, Kepala Bappenas/Menteri PPN Armida Alisyahbana dalam sambutannya yang mewakili Menteri Perekonomian Hatta Rajasa juga menyatakan harapannya bahwa perdagangan komoditas berjangka syariah ini akan membantu meningkatkan perekonomian Indonesia ke depan.
“Kalau Pak Mulia ingin jadi nomor tiga, Pak Hatta minta jadi yang nomor satu di seluruh dunia,” jelas Armida. (wdi)
Keterangan :
- · PENALARAN : Bank Indonesia (BI) menyatakan kebanggaannya bahwa industri keuangan syariah di Indonesia masuk peringkat keempat di dunia.
- · ARGUMENTASI : Di tempat yang sama, Kepala Bappenas/Menteri PPN Armida Alisyahbana dalam sambutannya yang mewakili Menteri Perekonomian Hatta Rajasa juga menyatakan harapannya bahwa perdagangan komoditas berjangka syariah ini akan membantu meningkatkan perekonomian Indonesia ke depan.
5.
Pemda Akan Terbitkan Obligasi Rp1,8
Triliun
JAKARTA (SINDO) – PT Pemeringkat
Efek Indonesia (Pefindo) sedang membantu satu pemerintah daerah (pemda) di
Pulau Jawa yang berencana mengeluarkan obligasi pada semester pertama tahun
ini. Pemda tersebut berencana mengeluarkan obligasi senilai Rp1,8 triliun.
Direktur Rating Pefindo Salyadi Saputra menjelaskan, Pefindo telah meminta
sejumlah data keuangan pemda itu .Data keuangan yang dimaksud antara lain
terkait dengan hasil audit tim independen ataupun hasil pemeriksaan yang dilakukan
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). ”Pemda tersebut berharap bisa mengeluarkan
obligasi pada semester satu ini. Tapi dari gelagatnya, sepertinya baru akan
terealisasi pada semester kedua,” ujarnya di Jakarta kemarin. Presiden Direktur
Pefindo Ronald T Andi Kasim menambahkan, pemberian peringkat bagi daerah yang
akan mengeluarkan obligasi akan bermanfaat bagi investor.
Investor bisa mengetahui kualitas
pemda dalam mengeluarkan obligasi. Beberapa hal yang akan diungkapkan dari
pemeringkatan antara lain, analisa fiskal manajemen pemerintah daerah,
pendapatan, pengelolaan pengeluaran, dan penyerapan anggaran daerah. Selain
itu, lanjut Ronald, setidaknya ada dua pemerintah kota (pemkot) yang telah
berbicara dengan Pefindo untuk melakukan financial management assessment
(FMA).Kedua pemkot tersebut terletak di kawasan Indonesia bagian timur dan
kawasan Indonesia bagian tengah. Diperkirakan proses tersebut akan dimulai pada
Maret dan selesai pada semester kedua mendatang. FMA penting dilakukan karena
untuk mengetahui tingkat kesehatan daerah. (hermansah)
Keterangan:
- · Penalaran : – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) sedang membantu satu pemerintah daerah (pemda) di Pulau Jawa yang berencana mengeluarkan obligasi pada semester pertama tahun ini.
- · Argumentasi : ”Pemda tersebut berharap bisa mengeluarkan obligasi pada semester satu ini. Tapi dari gelagatnya, sepertinya baru akan terealisasi pada semester kedua,” ujarnya di Jakarta kemarin.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar