Rabu, 15 Januari 2014

RESENSI FILM DAN RESENSI BUKU (TUGAS 7 DAN 8)



Resensi Film
Film Habibie & Ainun
A.    Pemain Film:
·       Reza Rahardian – Habibie
·       Bunga Citra Lestari - Ainun Habibie
·       Tio Pakusadewo - H. M Soeharto
·       Ratna Riantiarno - R.A. Tuti Marini Puspowardojo (Ibu Habibie)
·       Mike Lucock - Ilham Akbar Habibie
·       Christoffer Nelwan - Ilham Akbar Habibie kecil
·       Vita Mariana
·       Esa Sigit - Habibie muda
·       Marsha Natika - Ainun muda
·       Bayu Oktara - Fanny Habibie
B.    Sutradara: Faozan Rizal
C.    Tanggal rilis: 20 Desember 2012 (Indonesia)
G.    Studio : MD Pictures
H.    Durasi : 2 jam, 35 detik

HABIBIE & AINUN mengisahkan perjalanan pak Habibie ketika dirinya masih kecil hingga bertemu dengan cinta sejatinya, mendiang ibu Hasri Ainun. Selain perjalanan cinta mereka, kita juga akan dihadapkan pada intrik politik dan cikal bakal mimpi dari pemilik nama lengkap Bacharuddin Jusuf Habibie ini.
Sangat sulit sebenarnya mengadaptasi sebuah kisah nyata. Terlebih jika setting-nya berada di masa lampau. Namun Faozan Rizal sebagai sutradara dan tim kreatif berhasil menggambarkan nuansa jaman dulu dengan begitu apik dan detail dari segi kostum hingga properti.
Tak lupa setting Jerman meski penempatannya digunakan seperlunya. Serta munculnya footage penerbangan perdana N-250 Gatot Kaca yang dihadiri pak Soaharto dan ibu Tien, hingga tragedi Mei 1998 yang membuat film ini semakin terlihat nyata.
Dalam urusan akting, dua jempol diberikan untuk Reza Rahadian yang benar-benar total. Lewat film ini, Reza berhasil buktikan kapasitasnya. Dia mampu bertindak sebagaimana sosok Habibie asli, dari gestur hingga cara berbicara.

Cerita :

Bacharuddin Jusuf Habibie yang biasa di panggil Rudy adalah seorang yang jenius yang sedang menyelesaikan kuliahnya di Jerman. Tapi Habibie tiba-tiba terserang penyakit TBC, akhirnya dia memutuskan untuk pulang ke Indonesia. Ketika di Indonesia Habibie bertemu teman lamanya yaitu Hasri Ainun atau biasa di panggil Ainun. Habibie jatuh cinta pada Ainun. Akhirnya mereka menikah dan terbang ke Jerman. Dinginnya salju tak membuat Habibie putus asa dalam menyelesaikan kuliahnya.

Setelah lulus Habibie mengirim surat ke Pemerintah Indonesia bahwa dia sudah lulus kuliah S3 dan ingin mengabdikan dirinya untuk membuat pesawat terbang. Namun Pemerintah Indonesia selalu menolaknya. Habibie sangat sedih, namun Ainun menghiburnya. Akhirnya Habibie memutuskan untuk bekerja di salah satu industri Jerman. Sedangkan Ainun yang dulu bercita-cita menjadi dokter, akhirnya ia menjadi dokter anak. Selama di Jerman Habibie dan Ainun hidup bahagia. Mereka mempunyai 2 buah hati.

Ketika sedang bekerja, tiba-tiba Habibie dipanggil oleh Kedutaan Besar Indonesia di Jerman, bahwa dibawah kepemimpinan Presiden Soeharto Indonesia sedang giat membangun. Indonesia akan mendukung Habibie untuk membuat pesawat terbang. Akhirnya Habibie kembali ke Indonesia meninggalkan Ainun di Jerman. Tapi kemudian Habibie menyuruh Ainun untuk menemaninya tinggal di Indonesia. Ketika sedang menyelesaikan proyek pembuatan pesawat terbang, Habibie di suap. Namun dia menolaknya. Pada tahun 1995 akhirnya Habibie berhasil menyelesaikan pembuatan pesawat terbang buatannya.

Pada tahun 1998 ketika Indonesia sedang dalam keadaan darurat, Presiden Soeharto mengundurkan diri. Setelah itu, Habibie diangkat menjadi Presiden Indonesia yang ke-3. Namun selama menjadi Presiden Habibie di fitnah, jika dia pernah melakukan korupsi saat menjadi Menteri. Selama menjadi Presiden Habibie selalu fokus kepada pekerjaannya, dan tidak memikirkan dirinya. Habibie dimarahi Ainun karena tidak menjaga kesehatannya. Habibie akhirnya mengundurkan diri dari jabatannya, dan fokus pada keluarganya.

Setelah mengundurkan diri dari jabatannya, Habibie dan Ainun pergi ke Jerman untuk liburan. Sepulang dari liburan tiba-tiba Ainun mendadak sakit. Setelah di periksakan ke dokter, ternyata Ainun menderita penyakit kanker ovarium stadium 3. Habibie baru tahu penyakit tersebut, karena selama ini Ainun menyembunyikan penyakit tersebut darinya. Akhirnya Habibie pergi ke Jerman untuk mengobati penyakit Ainun. Namun setelah di operasi beberapa kali, kondisi Ainun tidak kunjung sembuh dan akhirnya Ainun meninggal. Habibie sangat sedih, namun dia tetap tabah menghadapinya.

RESENSI BUKU
Judul PERPAJAKAN : Teori dan Kasus
No. ISBN 9789790612150
Penulis                                    : Siti Resmo
Penerbit                      : Salemba Empat
Tanggal terbit             : November – 2011
Jumlah Halaman         : 534 halaman
Berat Buku                  :  -
Jenis Cover                 : Soft Cover
Dimensi(L x P)           :  -
Kategori                      : Perpajakan
Bonus                          : -
Text Bahasa Indonesia •

SINOPSIS BUKU – PERPAJAKAN : Teori dan Kasus
Perpajakan: Teori dan Kasus 1, 6E, merupakan salah satu buku terpopuler yang memberikan pendekatan modern mengenai perpajakan. Buku ini dilengkapi dengan kasus dalam berbagai kegiatan perpajakan dan perangkat selalu up-to-date sehingga menggambarkan kenyataan yang sedang terjadi. Buku yang telah mencapai edisi keenam ini dimaksudkan untuk memenuhi kelengkapan kebutuhan literatur perpajakan yang selama ini masih sebagian besar membahas perpajakan secara teoretis.
Daftar Isi:
·       Bab 1 Dasar-dasar Perpajakan
·       Bab 2 Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
·       Bab 3 Pajak Penghasilan (Umum)
·       Bab 4 Pajak Penghasilan Final
·       Bab 5 Pajak Penghasilan Pasal 21
·       Bab 6 Pajak Penghasilan Pasal 22
·       Bab 7 Pajak Penghasilan Pasal 23
·       Bab 8 Pajak Penghasilan Pasal 24
·       Bab 9 Pajak Penghasilan Pasal 25
·       Bab 10 Pajak Penghasilan Pasal 26
·       Bab 11 Rekonsiliasi Fiskal dan Praktik Pengisian SPT Tahunan PPh

FITUR-FITUR BUKU
Materi pokok dalam buku ini meliputi dasar-dasar perpajakan, ketentuan umum dan tata cara perpajakan, serta pajak penghasilan. Isi buku ini telah diperbarui menyesuaikan peraturan terbaru, terutama terbitnya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Contoh kasus telah diselesaikan berdasar ketentuan perpajakan terbaru dan menggunakan formulir administrasi pajak terbaru. Beberapa ketentuan yang digunakan dalam edisi keenam dan tidak dijumpai di edisi kelima dalah Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER 57/PJ/2009 tentang Pedoman Teknis Tata Cara tentang Pemotongan, Penyetoran, dan Pelaporan PPh Pasal 21 dan/atau Pasal 26 sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan orang pribadi; Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.03/2010 tentang Pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22 sehubungan dengan pembayaran atas penyerahan barang dan kegiatan di bidang impor atau kegiatan usaha di bidang lain; Surat Edaran Nomor: SE-66/PJ/2010 tentang Penegasan atas Pelaksanaan Pasal 31E ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008; dan lain-lain.
TENTANG PENULIS
Siti Resmi meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada pada 1991 dan Magister dari Program Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada pada 1997. Pada 2008 memperoleh Sertifikat Pendidik dan menerima Hibah Insentif Buku Ajar dari Ditjen Dikti untuk buku Perpajakan: Teori dan Kasus. Pernah mengajar di Universitas Wangsa Manggala, CITS Universitas Gadjah Mada, dan AMIKOM Yogyakarta. Saat ini aktif sebagai dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN Yogyakarta, Pembantu Ketua Bidang Akademik dan Keuangan pada STIM YKPN, pemimpin redaksi Jurnal Ilmiah Telaah Bisnis, Kepala Bagian Administrasi Umum dan Keuangan, Kepala UPT Perpustakaan, Editor pada UPP STIM YKPN, dan Asesor Laporan Beban Kerja Dosen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar